29 Mar 2015

Ketika mama kecil, ada permainan bernama petak umpet dan tak jongkok. Petak umpet dimainkan oleh beberapa orang. Salah satu orang diundi untuk dijadikan penjaga markas. Si penjaga dengan mata tertutup berhitung 1 sampai sepuluh, pemain lainnya mencari tempat untuk mengumpet/bersembunyi. Setelah hitungan selesai, penjaga mulai mencari semua pemain yang bersembunyi. Pemain yang pertama kali ditemukan oleh penjaga bertukar tempat dengan penjaga pada permainan berikutnya.



Sedangkan tak jongkok yaitu permainan yang dimainkan oleh beberapa orang. Salah satu pemainnya juga diundi untuk dijadikan pemangsa. Tugas pemangsa yaitu menangkap pemain yang berkeliaran. Bila ada pemain yang tertangkap, secara otomatis pemain yang tertangkap bertukar tempat dengan pemangsa. Pemangsa hanya boleh menangkap pemain yang berdiri. Bila pemain tidak ingin tertangkap, pemain harus segera jongkok. Apabila jongkok, pemain tidak bisa seenaknya berdiri. Pemain yang jongkok dapat berdiri bila ada pemain lainnya membantu dengan cara menyenyuh pemain yang jongkok.

Saat ini Abigail bermain "polisi maling". Awalnya mama tidak mengerti cara bermainnya namun setelah dijelaskan oleh salah satu teman Abigail, mama berkesimpulan cara bermainnya merupakan mirip kolaborasi antara petak umpet dan tak jongkok. Bedanya adalah pemain dibagi rata sehingga jumlah penjaga/polisi sama banyaknya dengan jumlah maling.

"Maling" berkeliaran dan bersembunyi sedangkan "polisi" bertugas mencari si "maling". Apabila "maling" sudah ditemukan, "polisi" segeran mengejar dan menangkapnya. Bila sudah tertangkap, "maling" harus diamankan.

Karena Abigail dianggap masih kecil, Abigail dijadikan "anak bawang". Anak bawang adalah pemain yang ikut bermain tapi tidak diperhitungkan. Hanya ikut berlari-lari kesana kemari mengikuti pemain lainnya. Abigail berhenti bermain saat ia terjatuh ketika berlari. Dengan tangan kotor dan celana juga kotor, temannya Abigail mengantar Abigail pulang. Tidak ada yang terluka, hanya badan dan pakaian kotor.

:-)